click to generate   your own text

Kirim Posting

Bapak dan Ibu dapat mengirim posting berupa Foto Kegiatan KBM, Foto Kegiatan Siswa, Artikel, Jurnal, Puisi, Karya Ilmiah dan Materi Pembelajaran, alamatkan posting melalui email anda ke alamat : smpn1lenteng.posting@ blogger.com atau ke email sekolah dengan alamat : Terima Kasih. Admin
Rabu, 18 Mei 2011
LEARNING CYCLE  PADA PEMBELAJARAN IPA

Oleh Dhadhang Eko Yulianto, S.Pd

Abstrak : Menurut konstruktivisme pembelajaran bermakna akan dialami jika siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang diperlukan. Learning cycle - sebagai bentuk implementasi konstruktivisme – menawarkan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari 3 tahap yakni eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep. Tahap eksplorasi dimulai dengan menghadapkan siswa pada sejumlah obyek/benda fisik untuk diamati, dikelompokkan, dikaitkan satu sama lain. Langkah ini berakhir dengan dihasilkannya sejumlah temuan / gagasan. Pada tahap pengenalan konsep, temuan yang telah dihasilkan siswa dipakai guru sebagai dasar memperkenalkan konsep-konsep terkait dengannya. Selanjutnya pada tahap aplikasi konsep, siswa diminta untuk menerapkan konsep yang telah dipahami pada situasi baru / berbeda. Keberhasilan penerapan learning cycle ini bergantung pada peran guru untuk mempersiapkan pelaksanaannya. Pemahaman guru atas posisi kemandirian belajar siswa menentukan kuantitas dan kualitas bimbingan yang perlu dilakukan guru demi terlaksananya kegiatan pembelajaran.


MEMBEBASKAN MISKONSEPSI SISWA

Oleh : Dhadhang Eko Yulianto, S.Pd

Abstrak : Siswa datang ke sekolah tidak dengan pikiran kosong tetapi sudah mengantongi sejumlah konsepsi yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Konsepsi ini cenderung mengalami miskonsepsi. Tugas guru adalah mengubah miskonsepsi menjadi konsep ilmiah. Strategi pembelajaran yang perlu diterapkan adalah conceptual change (perubahan konseptual). Terdapat dua perspektif yang melandasi penerapan strategi pembelajaran ini, yakni perspektif pengetahuan sebagai teori dan perspektif  pengetahuan sebagai unsur. Yang pertama menyatakan perubahan konseptual harus dilakukan secara revolusioner, yang kedua menghendaki perubahan konseptual secara evolusioner. Perbedaan pandangan ini berimplikasi pada perbedaan proses pemahaman perubahan konseptual, desain kurikulum, dan strategi pembelajaran.


Translate

Pengunjung

free counters